Semua wanita pasti senang mengunjungi salon kecantikan untuk melakukan perawatan tubuh. Tetapi tahukah Anda bahwa salon juga bisa jadi tempat yang membahayakan kesehatan?
Seperti yang dikutip dari ourvanity, iritasi, jerawat, kulit kemerahan dan infeksi merupakan risiko kesehatan yang umum didapat dari salon kecantikan. Walau begitu, bukan berarti Anda tak bisa menyiasati hal tersebut. Seperti yang dikutip dari ourvanity, ada baiknya jika Anda mengetahui bahaya di balik salon kecantikan dan cara menghindarinya.
1. Manicure & Pedicure Salon
Menicure merupakan salah satu perawatan kecantikan dengan risiko bahaya kesehatan paling tinggi. Bakteri, jamur, bahkan penyakit Hepatitis C bisa tertular lewat penggunaan peralatan manicure atau pedicure yang tidak steril atau terapis yang ceroboh.
Untuk menghindari hal itu, perhatikan dengan seksama peralatan manikur yang digunakan. Sebelum memulai manicure atau pedicure, pastikan terapis Anda mensterilkan peralatannya di depan mata Anda. Jika tak juga yakin dengan kebersihannya, membawa peralatan manicure atau pedicure sendiri merupakan pilihan yang bijak.
2. Hairdressing Salon
Salon untuk rambut juga berpontensi memberikan risiko terhadap kesehatan tubuh. Berbagai campuran kimia yang keras yang terdapat dalam pewarna, pengeriting dan pelurus rambut dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mencoba meneteskan sedikit cat rambut di atas punggung tangan untuk melihat apakah ada reaksi alergi.
3. Waxing Salon
Waxing merupakan perawatan kecantikan yang paling berisiko timbulnya iritasi akibat adanya kontak langsung anatara produk dengan permukaan kulit. Terlebih lagi jika Anda ingin melakukan waxing pada area sensitif, Miss V. Waxing bisa mengakibatkan peradangan sehingga membuat bakteri terperangkap di bawah kulit.
Saat akan melakukan waxing, yang terpenting adalah memastikan bahwa terapis membersihkan tangannya terlebih dulu. Mencelupkan spatula ke dalam cairan lilin sebanyak dua kali tidak boleh dilakukan, karena akan memasukkan bakteri ke dalam panci. Selain itu, terapis juga harus memiliki persediaan spatula baru untuk digunakan setiap kali dia mengoleskan lilin ke kulit Anda. Dan terakhir, dia harus selalu memeriksa suhu lilin sebelum mengoleskannya ke kulit, untuk mencegah luka bakar. Simak berita selengkapnya di sini.
source
Seperti yang dikutip dari ourvanity, iritasi, jerawat, kulit kemerahan dan infeksi merupakan risiko kesehatan yang umum didapat dari salon kecantikan. Walau begitu, bukan berarti Anda tak bisa menyiasati hal tersebut. Seperti yang dikutip dari ourvanity, ada baiknya jika Anda mengetahui bahaya di balik salon kecantikan dan cara menghindarinya.
1. Manicure & Pedicure Salon
Menicure merupakan salah satu perawatan kecantikan dengan risiko bahaya kesehatan paling tinggi. Bakteri, jamur, bahkan penyakit Hepatitis C bisa tertular lewat penggunaan peralatan manicure atau pedicure yang tidak steril atau terapis yang ceroboh.
Untuk menghindari hal itu, perhatikan dengan seksama peralatan manikur yang digunakan. Sebelum memulai manicure atau pedicure, pastikan terapis Anda mensterilkan peralatannya di depan mata Anda. Jika tak juga yakin dengan kebersihannya, membawa peralatan manicure atau pedicure sendiri merupakan pilihan yang bijak.
2. Hairdressing Salon
Salon untuk rambut juga berpontensi memberikan risiko terhadap kesehatan tubuh. Berbagai campuran kimia yang keras yang terdapat dalam pewarna, pengeriting dan pelurus rambut dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mencoba meneteskan sedikit cat rambut di atas punggung tangan untuk melihat apakah ada reaksi alergi.
3. Waxing Salon
Waxing merupakan perawatan kecantikan yang paling berisiko timbulnya iritasi akibat adanya kontak langsung anatara produk dengan permukaan kulit. Terlebih lagi jika Anda ingin melakukan waxing pada area sensitif, Miss V. Waxing bisa mengakibatkan peradangan sehingga membuat bakteri terperangkap di bawah kulit.
Saat akan melakukan waxing, yang terpenting adalah memastikan bahwa terapis membersihkan tangannya terlebih dulu. Mencelupkan spatula ke dalam cairan lilin sebanyak dua kali tidak boleh dilakukan, karena akan memasukkan bakteri ke dalam panci. Selain itu, terapis juga harus memiliki persediaan spatula baru untuk digunakan setiap kali dia mengoleskan lilin ke kulit Anda. Dan terakhir, dia harus selalu memeriksa suhu lilin sebelum mengoleskannya ke kulit, untuk mencegah luka bakar. Simak berita selengkapnya di sini.
source
No comments:
Post a Comment