Bayi berkomunikasi dengan Anda dengan menangis. Dari tangisannya itu, mereka mencoba memberitahu Anda apa yang diinginkannya.
Namun terkadang, pada beberapa orangtua tangisan bayi tersebut malah membuat panik. Apalagi jika tangisan bayi tak kunjung berhenti.
Memang bisa jadi sangat tricky untuk mengetahui penyebab bayi menangis, terutama di awal kelahirannya dan Anda adalah seorang ibu baru. Untuk membantu Anda, berikut ini 10 penyebab bayi menangis dan bagaimana cara mengatasinya seperti dikutip dari babycenter:
1. Lapar
Cobalah untuk mengenali tanda-tanda kapan bayi Anda lapar dan kapan Anda harus menyusuinya (jika masih berusia di bawah enam bulan) atau diberi makan (di atas enam bulan). Beberapa tanda yang diberikan bayi baru jika mereka lapar adalah, mulut dan lidah mengeluarkan gerakan menghisap, tangan bergerak ke arah mulut berulang kali, tangisan atau suaranya pelan, kepalanya secara refleks berputar saat Anda menempelkan tangan di dekat pipinya.
2. Buang Air Kecil atau Besar
Beberapa bayi akan segera memberitahu Anda saat mereka ingin popoknya diganti karena mereka buang air kecil atau besar. Sementara beberapa bayi bisa mentoleransi untuk tidak segera diganti. Masalah kedua ini tentu lebih mudah diketahui. Anda tinggal mengecek apakah memang popoknya basah atau tidak.
3. Mau Tidur
Orang dewasa kerap berpikir jadi bayi itu menyenangkan, mereka bisa langsung tidur jika mengantuk, kapanpun dan dimanapun mereka mau. Namun kenyataannya, ternyata tidak semudah itu. Bayi bisa resah dan menangis saat mengantuk, apalagi jika mereka terlalu lelah. Jika bayi menangis karena hal ini, Anda bisa menenangkan dengan menggendongnya, menyusuinya, bicara lembut dengannya atau bernyanyi.
4. Ingin Digendong atau Dipeluk
Bayi senang dipeluk atau digendong orangtuanya. Mereka suka melihat wajah orangtuanya, mendengar suaranya dan detak jantungnya atau bahkan mencium bau khas Anda. Menangis bisa jadi salah satu caranya memberitahu kalau dia ingin dipeluk atau digendong.
5. Masalah di Perut (Kolik, Terlalu Banyak Gas, dan lain-lain)
Bayi yang kolik biasanya akan menangis tidak berhenti-henti. Ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan bahwa bayi kemungkinan mengalami kolik, yaitu bayi berusia kurang dari lima bulan, menangis selama lebih dari 3 jam dan berturut-turut selama tiga hari atau hingga mencapai seminggu.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti kenapa bayi bisa kolik. Pengobatan untuk bayi kolik yang efektif pun belum ditemukan.
Namun bukan berarti ibu tidak bisa mengatasinya. Untuk Anda yang menyusui, usahakan menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas seperti kubis.
Saat bayi kolik, usahakan terus ada di dekatnya. Gerakan dan kontak tubuh ibu dapat sedikit menenangkannya. Anda juga bisa mencoba menelungkupkan bayi melintang di pangkuan, sambil menggosok-gosok punggungnya.
6. Ingin Disendawakan
Jika bayi menangis setelah disusui, bisa jadi dia butuh disendawakan. Bayi bisa terlalu kenyang sehingga dia merasa tidak nyaman, makanya sendawa perlu dilakukannya.
Untuk menyendewakannya, Anda bisa mencoba meletakkan bayi di pundak, lalu tepuk-tepuk pelan punggungnya.
7. Kedinginan atau Kepanasan
Bayi bisa menangis karena dua hal ini, merasa kedinginan atau kepanasan. Namun bayi umumnya lebih merasa tidak nyaman jika mereka kepanasan ketimbang kedinginan. Pastikan Anda paham kapan mereka merasakan kedua hal tersebut. Misalnya jika Anda memakaikan baju yang terlalu tebal, copot baju tersebut hingga bayi merasa nyaman.
9. Tumbuh Gigi
Bayi bisa sangat rewel saat giginya mulai tumbuh, hal itu karena dia merasakan sakit pada gusinya. Kalau Anda melihat bayi menangis namun tidak juga tahu apa penyebabnya, cobalah sentuh gusinya dengan jari. Kalau ternyata ada bagian yang kasar, artinya si kecil sedang tumbuh gigi.
Rata-rata gigi bayi mulai tumbuh di usia 4-7 bulan, namun bisa juga lebih cepat. Pada beberapa bayi, proses ini bisa membuatnya demam.
Untuk merangsang pertumbuhan gigi tersebut, ibu bisa memberikan bayi teether untuk digigiti. Jika dia menangis, alihkan perhatiannya dengan banyak bermain atau menggendongnya.
10. Sakit
Kalau Anda merasa semua kebutuhan bayi sudah terpenuhi, namun dia masih menangis. Dia mungkin saja sakit. Coba cek temperatur tubuhnya untuk mengetahui apakah dia demam atau tidak.
Tangisan bayi yang menangis biasanya berbeda dengan saat mereka lapar atau sedih. Kalau Anda merasa tangisannya terdengar tidak biasa, percayalah insting Anda dan hubungi dokter.
Namun terkadang, pada beberapa orangtua tangisan bayi tersebut malah membuat panik. Apalagi jika tangisan bayi tak kunjung berhenti.
Memang bisa jadi sangat tricky untuk mengetahui penyebab bayi menangis, terutama di awal kelahirannya dan Anda adalah seorang ibu baru. Untuk membantu Anda, berikut ini 10 penyebab bayi menangis dan bagaimana cara mengatasinya seperti dikutip dari babycenter:
1. Lapar
Cobalah untuk mengenali tanda-tanda kapan bayi Anda lapar dan kapan Anda harus menyusuinya (jika masih berusia di bawah enam bulan) atau diberi makan (di atas enam bulan). Beberapa tanda yang diberikan bayi baru jika mereka lapar adalah, mulut dan lidah mengeluarkan gerakan menghisap, tangan bergerak ke arah mulut berulang kali, tangisan atau suaranya pelan, kepalanya secara refleks berputar saat Anda menempelkan tangan di dekat pipinya.
2. Buang Air Kecil atau Besar
Beberapa bayi akan segera memberitahu Anda saat mereka ingin popoknya diganti karena mereka buang air kecil atau besar. Sementara beberapa bayi bisa mentoleransi untuk tidak segera diganti. Masalah kedua ini tentu lebih mudah diketahui. Anda tinggal mengecek apakah memang popoknya basah atau tidak.
3. Mau Tidur
Orang dewasa kerap berpikir jadi bayi itu menyenangkan, mereka bisa langsung tidur jika mengantuk, kapanpun dan dimanapun mereka mau. Namun kenyataannya, ternyata tidak semudah itu. Bayi bisa resah dan menangis saat mengantuk, apalagi jika mereka terlalu lelah. Jika bayi menangis karena hal ini, Anda bisa menenangkan dengan menggendongnya, menyusuinya, bicara lembut dengannya atau bernyanyi.
4. Ingin Digendong atau Dipeluk
Bayi senang dipeluk atau digendong orangtuanya. Mereka suka melihat wajah orangtuanya, mendengar suaranya dan detak jantungnya atau bahkan mencium bau khas Anda. Menangis bisa jadi salah satu caranya memberitahu kalau dia ingin dipeluk atau digendong.
5. Masalah di Perut (Kolik, Terlalu Banyak Gas, dan lain-lain)
Bayi yang kolik biasanya akan menangis tidak berhenti-henti. Ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan bahwa bayi kemungkinan mengalami kolik, yaitu bayi berusia kurang dari lima bulan, menangis selama lebih dari 3 jam dan berturut-turut selama tiga hari atau hingga mencapai seminggu.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti kenapa bayi bisa kolik. Pengobatan untuk bayi kolik yang efektif pun belum ditemukan.
Namun bukan berarti ibu tidak bisa mengatasinya. Untuk Anda yang menyusui, usahakan menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas seperti kubis.
Saat bayi kolik, usahakan terus ada di dekatnya. Gerakan dan kontak tubuh ibu dapat sedikit menenangkannya. Anda juga bisa mencoba menelungkupkan bayi melintang di pangkuan, sambil menggosok-gosok punggungnya.
6. Ingin Disendawakan
Jika bayi menangis setelah disusui, bisa jadi dia butuh disendawakan. Bayi bisa terlalu kenyang sehingga dia merasa tidak nyaman, makanya sendawa perlu dilakukannya.
Untuk menyendewakannya, Anda bisa mencoba meletakkan bayi di pundak, lalu tepuk-tepuk pelan punggungnya.
7. Kedinginan atau Kepanasan
Bayi bisa menangis karena dua hal ini, merasa kedinginan atau kepanasan. Namun bayi umumnya lebih merasa tidak nyaman jika mereka kepanasan ketimbang kedinginan. Pastikan Anda paham kapan mereka merasakan kedua hal tersebut. Misalnya jika Anda memakaikan baju yang terlalu tebal, copot baju tersebut hingga bayi merasa nyaman.
9. Tumbuh Gigi
Bayi bisa sangat rewel saat giginya mulai tumbuh, hal itu karena dia merasakan sakit pada gusinya. Kalau Anda melihat bayi menangis namun tidak juga tahu apa penyebabnya, cobalah sentuh gusinya dengan jari. Kalau ternyata ada bagian yang kasar, artinya si kecil sedang tumbuh gigi.
Rata-rata gigi bayi mulai tumbuh di usia 4-7 bulan, namun bisa juga lebih cepat. Pada beberapa bayi, proses ini bisa membuatnya demam.
Untuk merangsang pertumbuhan gigi tersebut, ibu bisa memberikan bayi teether untuk digigiti. Jika dia menangis, alihkan perhatiannya dengan banyak bermain atau menggendongnya.
10. Sakit
Kalau Anda merasa semua kebutuhan bayi sudah terpenuhi, namun dia masih menangis. Dia mungkin saja sakit. Coba cek temperatur tubuhnya untuk mengetahui apakah dia demam atau tidak.
Tangisan bayi yang menangis biasanya berbeda dengan saat mereka lapar atau sedih. Kalau Anda merasa tangisannya terdengar tidak biasa, percayalah insting Anda dan hubungi dokter.
No comments:
Post a Comment