Kuning telur sering dituding sebagai penyebab naiknya kadar kolesterol, kelebihan berat badan dan penyakit jantung. Banyak para pediet yang hanya mengonsumsi putih telur karena takut menjadi gemuk atau kelebihan kolesterol.
Namun, benarkah kuning telur berbahaya bagi kesehatan dan apakah sebaiknya kita memakan telur secara utuh, atau putih telurnya saja? Dikutip dari Livestrong, anggapan bahwa kuning telur mengandung kolesterol dan lemak itu memang benar. Namun, kuning telur juga punya banyak nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh.
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menemukan hubungan antara makan telur dengan naiknya risiko terkena penyakit jantung. Sebuah studi di University of Connecticut mengungkapkan, telur --terutama kuningnya-- sebenarnya sangat bermanfaat bagi tubuh, meskipun memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Para peneliti telah melakukan percobaan pada sejumlah pediet. Dalam menu dietnya, mereka menambahkan 640 mg kolesterol yang berasal dari kuning telur. Setelah penelitian, ditemukan bahwa kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah para responden meningkat, dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kuning telur.
Hasil uji coba ini menunjukkan, makanan berkolesterol tidak berdampak terlalu besar terhadap kenaikan kadar kolesterol dalam darah juga kesehatan jantung. Pernyataan ini pun diperkuat dengan penelitian lain, yang meminta respondennya untuk mengonsumsi satu butir telur setiap hari dalam seminggu.
Apa hasilnya? Ternyata, memakan telur utuh secara teratur tidak meningkatkan risiko stroke dan penyakit kardiovaskular. Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa faktanya bisa bertolak belakang dari anggapan selama ini?
Sebagai penjelasan singkat, tubuh kita memproduksi kolesterol. Saat Anda mengonsumsi makanan berkolesterol, tubuh akan 'diringankan' pekerjaannya untuk memproduksi kolesterol yang diperlukan. Tapi bila Anda tak cukup makan kolesterol, tubuh pun bekerja lebih keras untuk membuatnya.
Dalam jumlah cukup, kolesterol sebenarnya penting untuk proses kelancaran organ-organ tubuh bekerja. Unsur yang satu ini merupakan elemen penting sebagai bahan dasar untuk menyusun empedu darah, jaringan otak, hati, ginjal serta kelenjar adrenalin.
Kolesterol juga berperan dalam pembentukan hormon progesteron, estrogen dan testosteron. Jika kekurangan hormon ini, bisa menyebabkan proses menstruasi tidak lancar, mengganggu kesuburan bahkan menyebabkan kemandulan.
Selain itu, kolesterol juga bertugas membawa serotonin ke otak. Jika kadar kolesterol rendah, penghantaran serotonin ke otak juga sedikit sehingga memicu depresi, membuat orang mudah marah dan berperilaku kasar.
Yang perlu Anda ketahui, kuning telur tidak hanya mengandung kolesterol tapi juga nutrisi penting lainnya --yang mungkin sulit didapat dari diet makanan lain. Misalnya cholin (penting untuk kesehatan otak), karotenoid (bermanfaat bagi kesehatan mata) dan zeaxanthin (sebagai anti oksidan).
Jika Anda takut gemuk karena mengonsumsi kuning telur, sebaiknya singkirkan anggapan itu. Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menyebutkan bahwa sarapan dua telur sehari, bisa menurunkan berat badan dan mengecilkan lingkar pinggang. Hasil ini 65% lebih besar dibandingkan dengan konsumsi sarapan berkarbohidrat berat (seperti nasi goreng, roti atau mie). Tapi meskipun diklaim sehat, konsumsinya juga harus diperhatikan. Makanlah kuning telur maksimal dua butir per hari.
Namun, benarkah kuning telur berbahaya bagi kesehatan dan apakah sebaiknya kita memakan telur secara utuh, atau putih telurnya saja? Dikutip dari Livestrong, anggapan bahwa kuning telur mengandung kolesterol dan lemak itu memang benar. Namun, kuning telur juga punya banyak nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh.
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menemukan hubungan antara makan telur dengan naiknya risiko terkena penyakit jantung. Sebuah studi di University of Connecticut mengungkapkan, telur --terutama kuningnya-- sebenarnya sangat bermanfaat bagi tubuh, meskipun memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Para peneliti telah melakukan percobaan pada sejumlah pediet. Dalam menu dietnya, mereka menambahkan 640 mg kolesterol yang berasal dari kuning telur. Setelah penelitian, ditemukan bahwa kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah para responden meningkat, dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kuning telur.
Hasil uji coba ini menunjukkan, makanan berkolesterol tidak berdampak terlalu besar terhadap kenaikan kadar kolesterol dalam darah juga kesehatan jantung. Pernyataan ini pun diperkuat dengan penelitian lain, yang meminta respondennya untuk mengonsumsi satu butir telur setiap hari dalam seminggu.
Apa hasilnya? Ternyata, memakan telur utuh secara teratur tidak meningkatkan risiko stroke dan penyakit kardiovaskular. Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa faktanya bisa bertolak belakang dari anggapan selama ini?
Sebagai penjelasan singkat, tubuh kita memproduksi kolesterol. Saat Anda mengonsumsi makanan berkolesterol, tubuh akan 'diringankan' pekerjaannya untuk memproduksi kolesterol yang diperlukan. Tapi bila Anda tak cukup makan kolesterol, tubuh pun bekerja lebih keras untuk membuatnya.
Dalam jumlah cukup, kolesterol sebenarnya penting untuk proses kelancaran organ-organ tubuh bekerja. Unsur yang satu ini merupakan elemen penting sebagai bahan dasar untuk menyusun empedu darah, jaringan otak, hati, ginjal serta kelenjar adrenalin.
Kolesterol juga berperan dalam pembentukan hormon progesteron, estrogen dan testosteron. Jika kekurangan hormon ini, bisa menyebabkan proses menstruasi tidak lancar, mengganggu kesuburan bahkan menyebabkan kemandulan.
Selain itu, kolesterol juga bertugas membawa serotonin ke otak. Jika kadar kolesterol rendah, penghantaran serotonin ke otak juga sedikit sehingga memicu depresi, membuat orang mudah marah dan berperilaku kasar.
Yang perlu Anda ketahui, kuning telur tidak hanya mengandung kolesterol tapi juga nutrisi penting lainnya --yang mungkin sulit didapat dari diet makanan lain. Misalnya cholin (penting untuk kesehatan otak), karotenoid (bermanfaat bagi kesehatan mata) dan zeaxanthin (sebagai anti oksidan).
Jika Anda takut gemuk karena mengonsumsi kuning telur, sebaiknya singkirkan anggapan itu. Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menyebutkan bahwa sarapan dua telur sehari, bisa menurunkan berat badan dan mengecilkan lingkar pinggang. Hasil ini 65% lebih besar dibandingkan dengan konsumsi sarapan berkarbohidrat berat (seperti nasi goreng, roti atau mie). Tapi meskipun diklaim sehat, konsumsinya juga harus diperhatikan. Makanlah kuning telur maksimal dua butir per hari.
No comments:
Post a Comment