Begitu selesai minum obat, ada beberapa orang yang langsung tidur atau berbaring. Hal ini sebaiknya jangan dilakukan karena bisa menyebabkan obat berbalik dan luka di kerongkongan.
"Setelah minum obat terutama antibiotik sebaiknya jangan langsung tidur, tapi tunggu sampai 15 menit agar tidak terjadi refluks," ujar Dr H Ari fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP disela-sela acara Obrolan Sehat Ramadhan 'Bersihkan Diri, Kemenangan Menanti' di Hotel Crowne, Jakarta, Senin (8/8/2011).
Dr Ari menuturkan beberapa obat memiliki penyerapan yang berbeda, ada yang harus diserap di lambung atau usus halus. Jadi kalau habis minum obat langsung tiduran bisa membuat obat yang dikonsumsi belum turun tapi akan berbalik naik lagi ke atas yang memicu terjadinya refluks dan luka pada kerongkongan.
"Gejala dari refluks yang dialami seseorang itu biasanya rasa panas di dada, mulut pahit dan rasa seperti tercekik," ujar dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Advokasi PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit dalam Indonesia).
Dr Ari menyarankan sebaiknya minum obat dalam posisi duduk dan jangan langsung tiduran, serta jika memungkinkan sebaiknya tunggu sampai 1 jam untuk memastikan bahwa obat yang diminum sudah masuk ke dalam lambung.
Kondisi ini juga berlaku ketika setelah makan, disarankan untuk tidak langsung tidur tapi menunggu setidaknya selama 1-2 jam untuk mencegah terjadinya refluks esofagus atau esophageal reflux.
Refluks adalah kembalinya makanan dari lambung ke dalam esofagus (saluran yang mengangkut makanan dari mulut ke perut). Selain itu biasanya juga disertai oleh asam lambung yang terbawa.
Akibatnya, kerongkongan akan terasa kering, panas, kadang membuat orang merasa mual, mulas dan ingin muntah karena ada makanan yang berbalik arah. Hal ini akan semakin parah bila orang tersebut sudah menderita penyakit maag atau tungkak lambung.
Pada saat terjadi refluks esofagus, kandungan asam akan mundur sampai ke kerongkongan dan kadang-kadang mencapai saluran pernapasan yang bisa menyebabkan inflamasi (peradangan), kerusakan pada kerongkongan, paru-paru dan laring (kotak suara).
"Setelah minum obat terutama antibiotik sebaiknya jangan langsung tidur, tapi tunggu sampai 15 menit agar tidak terjadi refluks," ujar Dr H Ari fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP disela-sela acara Obrolan Sehat Ramadhan 'Bersihkan Diri, Kemenangan Menanti' di Hotel Crowne, Jakarta, Senin (8/8/2011).
Dr Ari menuturkan beberapa obat memiliki penyerapan yang berbeda, ada yang harus diserap di lambung atau usus halus. Jadi kalau habis minum obat langsung tiduran bisa membuat obat yang dikonsumsi belum turun tapi akan berbalik naik lagi ke atas yang memicu terjadinya refluks dan luka pada kerongkongan.
"Gejala dari refluks yang dialami seseorang itu biasanya rasa panas di dada, mulut pahit dan rasa seperti tercekik," ujar dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Advokasi PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit dalam Indonesia).
Dr Ari menyarankan sebaiknya minum obat dalam posisi duduk dan jangan langsung tiduran, serta jika memungkinkan sebaiknya tunggu sampai 1 jam untuk memastikan bahwa obat yang diminum sudah masuk ke dalam lambung.
Kondisi ini juga berlaku ketika setelah makan, disarankan untuk tidak langsung tidur tapi menunggu setidaknya selama 1-2 jam untuk mencegah terjadinya refluks esofagus atau esophageal reflux.
Refluks adalah kembalinya makanan dari lambung ke dalam esofagus (saluran yang mengangkut makanan dari mulut ke perut). Selain itu biasanya juga disertai oleh asam lambung yang terbawa.
Akibatnya, kerongkongan akan terasa kering, panas, kadang membuat orang merasa mual, mulas dan ingin muntah karena ada makanan yang berbalik arah. Hal ini akan semakin parah bila orang tersebut sudah menderita penyakit maag atau tungkak lambung.
Pada saat terjadi refluks esofagus, kandungan asam akan mundur sampai ke kerongkongan dan kadang-kadang mencapai saluran pernapasan yang bisa menyebabkan inflamasi (peradangan), kerusakan pada kerongkongan, paru-paru dan laring (kotak suara).
No comments:
Post a Comment