Kesepian yang dialami seseorang bisa berdampak terhadap kondisi kesehatannya. Kini penelitian ilmiah menunjukkan kesepian jangka panjang bisa merusak tubuh seperti halnya rokok.
Sebuah studi ilmiah menemukan kesepian atau isolasi sosial dalam jangka waktu panjang bisa merusak tubuh seperti halnya kebiasaan merokok atau menjadi seorang penggemar alkohol (alcoholic).
Sementara itu beberapa penelitian sebelumnya juga telah menemukan bahwa orang-orang yang memiliki jaringan sosial buruk akan meningkatkan risiko terkena demensia (kepikunan) dan tekanan darah tinggi.
Para peneliti mengungkapkan alasan dari kondisi ini karena gen di dalam tubuh yang diperlukan untuk melawan infeksi virus menjadi kurang aktif pada orang yang kesepian, sehingga ia berisiko menyebabkan kanker atau penyakit jantung.
"Merasa kesepian dan tidak dicintai bisa membuat seseorang lebih sulit tidur dan mempercepat perkembangan demensia," ujar psikolog John Cacioppo dari Chicago, seperti dikutip dari Indiavision, Selasa (2/8/2011).
Dalam studi yang dilakukan oleh Cacioppo dan rekan, ditemukan bahwa kesepian bisa meningkatkan kadar hormon stres kortisol dan tekanan darah, sehingga mendorong seseorang masuk ke zona bahaya terhadap serangan jantung dan stroke.
Pada studi sebelumnya ditemukan hubungan yang mengejutkan antara fungsi sel dengan pola pergaulan pada seseorang yang mengalami kesepian kronis atau tidak pernah punya teman. Kelompok ini memiliki aktivitas komponen kekebalan tubuh, sel plasmasitoid dendritic dan momosit yang jauh lebih tinggi.
Jika aktivitas dari kedua komponen ini tinggi, maka menyebabkan reaksi berlebihan ketika terjadi kerusakan pada jaringan. Akibatnya seseorang akan mudah terkena radang jika ada jaringan tubuh yang mengalami gangguan atau kerusakan.
Sebuah studi ilmiah menemukan kesepian atau isolasi sosial dalam jangka waktu panjang bisa merusak tubuh seperti halnya kebiasaan merokok atau menjadi seorang penggemar alkohol (alcoholic).
Sementara itu beberapa penelitian sebelumnya juga telah menemukan bahwa orang-orang yang memiliki jaringan sosial buruk akan meningkatkan risiko terkena demensia (kepikunan) dan tekanan darah tinggi.
Para peneliti mengungkapkan alasan dari kondisi ini karena gen di dalam tubuh yang diperlukan untuk melawan infeksi virus menjadi kurang aktif pada orang yang kesepian, sehingga ia berisiko menyebabkan kanker atau penyakit jantung.
"Merasa kesepian dan tidak dicintai bisa membuat seseorang lebih sulit tidur dan mempercepat perkembangan demensia," ujar psikolog John Cacioppo dari Chicago, seperti dikutip dari Indiavision, Selasa (2/8/2011).
Dalam studi yang dilakukan oleh Cacioppo dan rekan, ditemukan bahwa kesepian bisa meningkatkan kadar hormon stres kortisol dan tekanan darah, sehingga mendorong seseorang masuk ke zona bahaya terhadap serangan jantung dan stroke.
Pada studi sebelumnya ditemukan hubungan yang mengejutkan antara fungsi sel dengan pola pergaulan pada seseorang yang mengalami kesepian kronis atau tidak pernah punya teman. Kelompok ini memiliki aktivitas komponen kekebalan tubuh, sel plasmasitoid dendritic dan momosit yang jauh lebih tinggi.
Jika aktivitas dari kedua komponen ini tinggi, maka menyebabkan reaksi berlebihan ketika terjadi kerusakan pada jaringan. Akibatnya seseorang akan mudah terkena radang jika ada jaringan tubuh yang mengalami gangguan atau kerusakan.
No comments:
Post a Comment