Setelah buat sinop The Moon That Embraces The Sun, jadi pengen buat sinop drakor lainnya, dan pilihan ku jatuh pada Operation Proposal, dan sekarang ne drama baru sampe episode 6. karena kalau diriku langsung nulis episode 6, rada-rada gak nyambung ntar, so.... biar mempermudah nulisnya, diriku mulai dengan episode 1 dulu dah.... Chack It Out...
Saat musim salju, sekelompok anak sedang mengganggu anak laki-laki di sebuah taman bermain. Seseorang datang, Seorang gadis kecil yang membawa sapu dan mengusir anak nakal itu.
Adegan itu diamati oleh seorang pria misterius, Konduktor. Dalam Voiceover, Ia mengatakan keajaiban adalah sesuatu yang ada dalam hati kita dan keinginan kita yang terdalam. Setiap orang memiliki keajaiban mereka sendiri, tetapi mengubah nasib dan takdir ada pada pilihan dan usaha masing-masing.
Valentine Days, tepat Jam 11 pagi. Alarm berdering dan radio menyiarkan tentang lari marathon. Penyiar radio menggambarkan tentang analogi cinta dan maraton - kau tidak akan pernah tahu hasilnya kecuali kau melihatnya sendiri.
Apartemen kuno, tempat tinggak Kang Baek Ho (Yoo Seung Ho) dipenuhi dengan piala penghargaan baseball miliknya. Kang Baek Ho bangun dari tidurnya dan ia melihat jam.
Dia jelas terlambat dan taksi yang ia tumpangi terjebak macet, jelas ia gelisah. Sopir mengabaikan Baek Ho yang protes ia akan jadi daging panggang bila ia telat, dan ia memutuskan meninggalkan taksi itu dan berlari menuju tempat tujuannya.
Sementara itu, persiapan pernikahan sedang berlangsung dan seorang wanita masuk ke kamar pengantin. Yoo Chae Ri masuk dan melihat sahabatnya Ham Yi seul (Park Eun Bin). Yi Seul sedang gelisah, wajahnya memerah, mungkin ia malu atau khawatir. Kedua sahabat itu tertawa dan mereka membicarakan pelemparan buket bunga dan Chae Ri khawatir kalau buket bunga itu nantinya tidak jatuh ke tangannya.
Orang tua pengantin wanita berlatih berjalan menuju altar dan Yi Seul melihat mereka dengan senyuman dan orang tuanya ribut masalah ritme berjalan. Ayahnya mengeluh, sebelumnya ia sudah sempurna, kemudian pembawa acara memanggil pengantin wanita untuk memasuki tempat upacara pernikahan melalui pengeras suara.
Baek Ho balapan dengan para pelari marathon, dengan kecepatan tinggi ia berlari bersama para pelari marathon dan ia juga mengambil minuman yang disediakan untuk para pelari marathon. Pintu akan segera di tutup pertanda upacara pernikahan akan segera dilaksanakan. Baek Ho melewati pintu itu dan jatuh ke tanah.
Teman-temannya yang sedari tadi mencoba menghubunginya menjadi panik dan memarahi Baek Ho yang datang sangat terlambat. Baek Ho kehabisan nafas, ia ngos-ngosan. Baek Ho meyakinkan temannya, suatu keajaiban ia berhasil sampai ke tempat resepsi pernikahan itu. Karena tak ada banyak waktu lagi mereka menggendong Baek Ho yang sangat kelelahan itu kedalam tempat pernikahan.
Ham Yi Seul yang mengenakan gaun pengantin putih masuk bersama ayahnya. Mereka berjalan di altar, Yi Seul melirik Baek Ho. Saat Yi Sel bejalan menuju altar, Baek Ho mengingat bagaimana mereka telah bertemu dan berteman selama 20 tahun. Tak terpisahkan sejak sekolah dasar sampai Universitas, Dia menyukai Yi Seul sudah 20 tahun.
Mata mereka bertemu dan Baek Ho melangkah kedepan.... dan temannya menariknya kembali kebelakang dan saat itu pengantin pria sebenarnya menerima tangan calon istrinya dari ayah mempelai wanita. Baek Ho! Ini bukan pernikahanmu! Baek Ho melanjutkan ucapan dalam pikirannya, selama 20 tahun mereka berteman, ia sudah menunggu saat yang tepat untuk mengakui perasaannya. Hanya 5 menit untuk menyampaikan perasaan, tapi sekarang sudah 20 tahun, dan ia belum bisa menyampaikan persasaannya. Poor Baek Ho.
Baek Ho menunduk saat kedua mempelai menyatakan janji cinta mereka. Pengantin pria beteriak dengan keras "AKu akan melakukannya!" dan para undangan tertawa. Baek Ho benar-benar kehilangan kesempatan sekarang, pikirannya kacau. Baek Ho melihat ketika pria itu memasangkan cincin ke jari manis Ye Seul, dan sekarang gadis impiannya resmi menjadi istri orang lain.
Teman-temannya berkumpul saat pengantin wanita berganti pakaian. Chae Ri mendesah Yi Seul akhirnya menikah. Dua temannya Joo Tae nam dan Song Chan Wook menatap Chae ri penuh arti untuk menarik perhatian Chae Ri. Chae Ri mengatakan ia bosan dengan pernikahan tradisional dan bla bla bla, ia ingin calon suaminya nantinya adalah pengacara atau dokter.
Chae Ri menyiapkan kartu namanya dan ia menolak saat Tae Nam meminta satu, ia membuat alasan kalau Tae Nam terlalu pendek untuknya. Chae Ri memperingatkan Tae Nam agar menjauhinya dan tak usah mengejarnya lagi. Chan wook berkomentar tak ada yang berubah diantara kalian berdua. Wajah Baek Ho tampak sangat sedih.
Ayah Yi Seul menarik Baek Ho, ia membawanya dan berbicara pada Baek Ho. Ayah Seul mengatakan ia lega karena akhirnya puterinya tidak bersama Baek Ho. Ayah menambahkan menantu barunya itu adalah Si Sempurna. Baek Ho tergagap dan ia mendapatkan teguran tentang kemalasannya. Ayah menempatkan tangannya di bahu baek Ho sebelum ia pergi. Ayah Yi Seul sebenarnya ingin memberitahu Baek Ho bahwa baek ho harusnya melangkah lebih cepat. Ayahnya hanya bercanda, sebenarnya ia berharap Baek Ho yang akan menjadi menantunya.
Baek Ho berjalan menuju Yi seul yang telah berganti pakaian. Yi Sel bertanya bagaimana penampilannya. Baek Ho menjawab itu sempurna. Ia tersenyum. Ia mengatakan yang sempurna bukan pengantinnya tapi gaunnya. Yi Seul kesal dan mengatakan ia ingin tahu nantinya Baek Ho akan menikahi wanita seperti apa jika ia terus begitu. Baek Ho mengatakan tak usah khawatir.
Yi Seul mengingatkan baek Ho agar tak membuat cerita aneh saat pidato ucapan selamatnya, ia juga mengingatkan kemarahan pengantin wanita dapat mengubah teman jadi musush dalam sekejab. Baek Ho meyakinkan kalau ia tak akan melakukannya.
Seul memberikan beberapa permen pada Baek Ho dan mengingatkan bahwa ia tahu kalau Baek Ho adalah yang terbaik, Yi Seul mengatakan jika Baek Ho gugup maka mulutnya akan bergetar, makanya ia memberikan permen kesukaan Baek Ho itu. Dan Sekarang Baek Ho harus memberikan pidato ucapan selamat padanya.
Baek Ho memperkenalkan diri dan menyapa pengantin baru, Yi Seul dan suaminya Jin Won. Ia mengucapkan selamat dengan tulus. Baek Ho memulai pidatonya dengan mengatakan kalau ia dan pengantin wanita adalah teman sejak sekolah dasar, dan Yi Sel pernah mengatakan mimpinya adalah menjadi pengantin wanita yang cantik. Baek Ho terus berpidato, mengatakan kalau Yi Seul adalah orang yang selalu mendukung tim baseball mereka. Dia adalah tipe gadis yang akan memberikan payungnya pada anak anjing yang kehujanan. Dia selalu tersenyum saat ia sedih dan kesepian. Baek Ho mengucapkan selamat, semoga pernikahan mereka bahagia.
Kata-kata itu membuat air mata Yi Seul menetes. Kilasan balik memperlihatkan bagaimana mereka pertama kali berteman. Baek Ho meminjamkannya sepatu saat Seul lupa membawanya dan Baek Ho jadi dimarahi karenanya.
Jin Won mencari baek Ho diluar, baek Ho memanggil Jin won pelatih, Jin Won memujinya karena pidato Baek Ho yang mengagumkan hingga membuat Seul menangis. Jin Won mengatakan ia cemburu dengan persahabatan Baek Ho dan Yi Seul. Jin Won mendesah ia tak perbah tahu masa kecil Seul seperti Baek Ho, tak peduli seberapa besar ia mencintainya. Dia bersyukur Seul mempunyai kenangan indah dengan temannya dan ia akan membuat kenangan panjang juga dan lebih panjang dengan istrinya.
Jin Won mengucapkan terima kasih karena sebagai sahabat Baek Ho tak pernah jatuh cinta pada Seul, karena ia merasa akan kehilangan Seul jika lawannya adalah Baek Ho. Pernyataan itu membuat Baek Ho semakin sakit dan menyesal, penyesalan yang sangan dalam, dan ia memakan permen pemberian Seul.
Saat Baek Ho diminta memindahkan kotak kedalam mobil pengantin baru , sebuah kotak jatuh dan isi-nya tumpah. Ia melihat beberapa foto dan ia terkejut saat melihat surat lama Yi Seul yang ditujukan padanya ada disana, ia pun mengambilnya dengan cepat / tepatnya menyembunyikannya dalam sakunya.
Waktunya melempar buket bunga. Buket bunga pengantin melayang di udara menuju ke arah Baek Ho dan otomatis Baek Ho menangkapnya. Chae Ri mengeluhseharusnya itu miliknya, Baek Ho sendiri masih terkejut, Tae Nam mencoba mendapatkan buket itu dari Baek Ho, tapi Baek Ho menolak menyerahkannya. Chae Ri juga ingin buket itu, ia mencoba mengambilnya, tapi Baek Ho menolak dan mengatakan kalau itu pertanda Baik Baginya karena ia harus menikah tahun ini kalau tidak nasib buruk akan menimpanya.
Setelah mengantar pasangan pengantin baru untuk perjalanan mereka, teman-temannya mengajak Baek Ho makan bersama. Tapi baek ho menolak karena ia mengatakan ia sakit perut dan meminta teman-temannya merayakannya tanpa dia. Suasana hati Baek Ho sedang tidak baik dan ia tak ingin yang lain tahu, makanya ia pergi, Chae Ri bertanya-tanya ada apa dengan Baek Ho.
Di Bangku ayunan taman, Baek Ho duduk dan hatinya masih dipenuhi dengan penyesalan. Ia membuka surat tua milik Seul dan membacanya, kata-kata Seul di dalam suratnya belum pernah ia dengar : Dear Baek Ho, Kita sudah lulus sekolah menengah, tapi ini seperti berada di awal SMA yang sama. Meskipun aku mengatakan "Kita dikelas yang sama lagi?!" (dengan nada kesal/menyesal/terkejut) ketika pengumuman kelas, aku sebenarnya sangat senang dan merasa nyaman. Mengapa aku tidak bisa jujur pada hatiku setiap kali aku melihat wajahmu? Sejak sekolah dasar, ketika kau memberikan sepatumu padaku, kau sudah menjadi orang yang istimewa dalam hidupku.
Sejak saat itu sampai sekarang, kau adalah orang yang paling aku hargai dalam hidupku, Kang Baek Ho. Karena kau begitu istimewa bagiku, akhirnya datang hari di mana aku bisa memberitahu betapa berharganya kau bagiku. Meskipun aku tak bisa mengatakan karena takut persahabatan kita akan berubah, aku akan mengatakannya sekanga : Aku, Ham Yi Seul, menyukai Kang Baek Ho. Aku sangat menyukai Kang Baek Ho.
Baek Ho menangis membaca surat itu. Ia merasa belum ada yang bisa ia lakukan untuk Yi Seul - membuatnya tertawa atau bahagia, atau mengatakan bagaimana perasaannya pada Yi Seul. Bek Ho menyesal, sangat menyesal, apapun itu kini sudah terlambat, sama seperti surat yang ada ditangannya, ia tak bisa memutar balik waktu dan semua terlambat.
Baek Ho menangisi dirinya sendiri yang merasa menyesal melepaskan cinta pertamanya. Saat seseorang menyodorkan sapu tangan ia mengambilanya dan menyeka air matanya. Dan itu adalah Konduktor, yang memberitahunya orang sulit melupakan cinta pertamanya, tapi selalu menikah dengan cinta keduanya. Orang-orang bisa menunjukkan siapa yang mereka cintai, mereka bisa merasakan hati mereka sakit dan tercabik-cabik saat mereka sakit hati. Tapi bagaimana dengan nomor 2?itu sulit untuk menentukan. Dia menunjukkan bahwa Baek Ho telah kehilangan cinta terbesar dalam hidupnya.
Baek Ho yang masih tersedu-sedu menanyakan siapa dia, dan Konduktor berkata harusnya Baek Ho menanyakan kenapa ia ada di sana. Baek Ho bertanya apa ia mengenalinya. Pria itu berkata tidak banyak yang tahu seorang pria menangisi cinta pertamanya di taman bermain.
Konduktor berkata ia ada disana untuk memberikan Baek Ho keinginan hatinya yang sungguh-sungguh. dan ia memperkenalkan dirinya sebagai konduktor. Ia menjelaskan kalau ia bukanlah seseorang yang berhubungan dengan musik atau teknik, tapi berkaitan dengan kasus yang lebih khusus seperti Baek Ho sekarang. Konduktor menunjukkan apa yang bisa ia lakukan dengan lambaian tangannya dan waktu berhenti. Semua orang ditempat Baek Ho beku / berhenti. Dia berjalan disekitar orang-orang dan mengambil minumannya sebelum ia menggerakkan tangan lagi.
Masih terjebak dengan rasa tidak percayanya, Konduktor menanyakan apa dia harus menunjukkan kepadanya lagi trik-triknya. Ia mengontrol waktu dengan tangannya, dari satu temapt ke tempat lain dan masa lalu ke masa depan dan akhirnya berakhir di apartemen Baek Ho.
Baek Ho bertanya bagaimana Konduktor melakukannya. ia menjawab : JIka kau tak percaya dengan matamu, akankah kau percaya dengan otakmu?
Baek Ho masih tak percaya dan bertanya lagi apa benar ia bisa kembali ke masa lalu. Konduktor berkata kalau itu tak bekerja, maka itulah kenyataannya. Tapi jika itu bekerja, maka Baek Ho bisa merubah masa sekarang.
Baek Ho bertanya mengapa ia diberi kesempatan, Konduktor mengatakan karena ia adalah penggemar baseball dan Baek Ho tampak menyedihkan di pesta pernikahan tadi. Ia menjatuhkan botol kecil di tangannya lalu mengatakan agar perjalanan baek ho aman dan menyenangkan dan mengingatkan agar mengingat kata-kata nya. Ini belum berakhir sampai semua berakhir. Ia lalu menghilang.
Ibu Yi Seul merindukan puterinya jadi ia pergi ke kamar Yi Seul. Ia menemukan sekotak permen yang sama dengan permen yang diberika Seul pada Baek Ho, dan ibunya berfikir kenapa Seul menyimpan permen yang ia tak suka. Ayah Seul lau datang dan ibu bertanya apakah Seul akan bahagia. Dia membiarkan permen itu.
Baek Ho duduk di kamarnya dan melihat foto-foto Yi Seul. Hampir semuanya wajah Seul cemberut, marah atau kesal dan sedih. Baek Ho kesal dan ia merasa marah karena tak ada foto seul yang bahagia. Ia berfikir apakah semua akan berubah jika ia mengakui perasaannya saat itu, dan bisa saja orang yang disebelah Seul hari ini adalah dia. Sebuah voiceover, jika ia bisa kembali ke masa lalu, ia tidak akan membiarkan moment itu terlewati.
Baek Ho berfikir mengapa ia begitu kecewa. Ia tak dapat mengingat apa yang membuat seul begitu marah dan kilas balik ke Yi Seul yang menahan air mata, 'Baek Ho kau tak tahu apa-apa, Kau tak tahu apa-apa'.
Kata-kata terakhir Yi Seul dan Konduktor mengisi kepalanya. Bertekad untuk memenangkannya kembali. Baek Ho menutup pikirannya dan membacakan manter "Renovatio, Renovatio."
Dan Ia kembali ke masa lalu. Dia lalu mendengar suara Seul yang menyatakan cinta padanya. sedikit kaget, ia bertanya-tanya apa yang baru saja terjadi, dan Chan Wook muncul. Baek Ho berfikir, marah "Tunggu, pengakuan itu bukan untukku? Dan Chan wook, kapan kau muali menyukai Yi Seul?"
Dua sejoli itu Chan Wook dan Yiseul mulai berciuman dan baek Ho menjerit "Tidaaaak!". Dan seseorang berkata "CUT!". Dan berteriak pada baek ho yang tak mendengarkan. Ternyata itu hanya adegan sebuah drama. Hahahaha.
Baek Ho akhirnya tahu itu tahun 2001dan ia menuju Chan Wook. Dia mengkonfirmasi, kalau itu adalah tahun pertama mereka di SMA.