Thursday, February 23, 2012

Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 15

Akhirnya.... Episode 15 tayang juga, dah nunggu-nunggu, penasaran sama apa yang akan dilakuin Wol setelah ingat semuanya. Untuk sobat yang belum tau cerita sebelumnya, silahkan baca sinopsis the moon that embrances the sun episode 14.


Episode ini diawali dengan Wol yang datang ke Balai Samawi, melihat Wol, Seol langsung berlari menemui Wol. Wol menyuruh Seol diam dan membawanya ke dalam ruangan. Seol bertanya apa yang terjadi, Seol khawatir karena Wol tiba-tiba hilang. Wol mengaku kalau dia sudah ingat masa lalunya. Seol terkejut, tapi saat ditanya kapan dan bagaimana bisa Seol kenal dan ikut dengan Nok Young, Seol belum mengatakan yang sebenarnya, dia mengatakan kalau dia di jual ke majikan lain, tapi dia kabur dan akhirnya ketemu dengan ibu angkat Wol. Wol tau Seol berbohong karena dia ingat, Seol ada disana saat Wol diangkat dari kuburannya. Wol meminta Seol menceritakan semuanya.

Profesor pergi bertemu dengan Ibu Suri untuk mengatakan apa yang terjadi pada Wol. Profesor mengatakan kalau Wol sudah dimasuki roh, dan dia baik-baik saja. Profesr juga mengatakan kalau baru kali ini dia melihat dukun yang mempunyai kemampuan seperti itu. Dan profesor juga membiarkan Wol pergi, karena Wol berkata kalau dia mau berdoa untuk ketenangan roh yang ada dirinya di Balai Samawi, sebelum roh ini marah pada semuanya. (padahal Wol berbohong, Wol bukannya kemasukan roh, tapi dia sudah ingat semuanya). Untuk jaga-jaga agar Wol tidak melarikan diri, dia sudah menyuruh orang untuk menjaganya. Ibu Suri pun menyerahkan masalah itu pada profesor untuk mengurusnya.

Seol menangis dan ia mengaku salah. Wol berkata dia tidak punya waktu banyak dan meminta Seol untuk mengatakan apa yang dia tahu. Wol bertanya apakah Ibu angkatnya yang menyuruh dia tutup mulut selama delapan tahun untuk tidak menceritakan masa lalunya. Seol menceritakan kalau semua itu adalah rencana Nok Young dan ayahnya Yeon Woo untuk menyelamatkannya dari penyakit yang dikirim seorang shaman, dengan memberi minum obat dan menggali kuburannya. Seol menjelaskan karena tidak baik jika diketahui seorang putri mahkota memiliki penyakit kiriman dari shaman, dan ayahnya tidak punya pilihan lain selain membuat seolah-olah Yeon Woo meninggal. Wol bertanya kenapa keluarganya tidak diberi tahu semua itu, Seol menjelaskan kalau keluarganya diberi tahu, Wol akan dalam bahaya. Sebenarnya Seol sudah ingin memberi tahu keluarga Yeon Woo, tapi Nok Young selalu bilang untuk menutup mulutnya, dan itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupYeon Woo. Setelah mendengarkan semuanya, Wol masih merasa ada yang janggal dan aneh.

Wol berfikir dan berkata bagaimana dia bisa menjadi shaman, padahal dia tidak punya kekuatan itu, dan Nok Young tidak pernah memberikan kekuatan itu. Dan bagaimana bisa Nok Young mengirim dia ke Balai Samawi, dan bahkan menjadi jimat penyerap penyakit di istana. Nok Young adalah ketua dia Balai Samawi delapan tahun yang lalu, dan Nok Young dulu bekerja untuk ibu suri. Dan anehnya saat dia menjadi putri mahkota, tiba-tiba dia mendapat penyakit yang dikirim oleh shaman.Trus kenapa seorang ketua balai samawi menyelamatkan Wol. Wol terus bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, apa sebenarnya penyakit yang dia derita? kenapa Nok Young menyelamatkannya? Seol pun menyarankan untuk bertanya langsung pada Nok Young, tapi Wol menolak, dia tidak mau gegabah, dia ingin menyelidiki sendiri, apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa yang berada dibalik semua ini, siapa sebenarnya musuhnya.

Kasim pergi ke balai samawi untuk bertemu dengan Nok Young, tapi Nok Young tidak ada ditempat, Nok Young pergi ke gunung untuk berdoa.

Kasim melapor pada Hwon kalau Nok Yung tidak ada ditempat, dia sedang berdoa ke gunung dalam waktu yang cukup lama. Hwon pun berfikir kalau Nok Young menghindarinya, Hwon tidak berfikir kalau itu hanya kebetulan. Hwon pusing dan memutuskan untuk jalan-jalan ke luar, untuk mencari udara segar.

Saat Hwon keluar, tiba Bo Kyung datang dan menghampirinya. Bo Kyung mengajak Hwon minum teh bersama, tapi Hwon menolak dengan alasan dia sudah minum teh. Hwon pun mengajak Bo Kyung untuk jalan-jalan bersama.

Bo Kyung pun berkata, kalau dia akan tetap menunggu sampai kapan pun, sampai Hwon benar-benar akan melihatnya, Bo Kyung juga tidak akan meminta Hwon untuk melupakan Yeon Woo. Bo Kyung bilang kalau matahari adalah raja dan ratu adalah bulan, dan mereka tetap pada tempatnya, jadi jika Hwon mengiginkannya, dimana saja, Bo Kyung dia akan datang.

Mendengar semua itu, Hwon teringat saat dia memberi Yeon Woo tusuk konde, pada saat itu Hwon berkata kalau arti tusuk konde itu adalah bulan yang mencakup matahari.

Ditempat lain, Wol sedang memgang tusuk konde yang Hwon muda berikan padanya sebelum Yeon Woo meninggal. Wol teringat saat Hwon bilang  "aku pernah dengar kalau raja adalah matahari dan rati adalah bulan. dan konde ini melambangkan bulan putih yang sedang merangkul matahari merah, jadi saya menamakan bulan yang mencakup matahari. Dan saya memilih hanya kau yang menjadi ratuku". Wol menangis dan menggenggam konde itu.

Hwon teringat masa lalunya, dan membayangkan Yeon Woo ada dihadapannya, dia pun tersenyum saat melihat Yeon Woo memakai konde pemberiannya, tapi saat sadar yang ada dihadapannya adalah Bo Kyung, Hwon berhenti tersenyum.

Seol menemui Wol lagi dengan menggunakan pakaian biasa, melihat Seol berpakaian seperti itu, Wol memuji Seol cantik dan lebih terlihat seperti wanita. Wol pun menyuruh Seol pergi ke rumah sakit, dan meminta Seol melakukan apa yang ia minta.

Woon menyuruh pergi semua penjaga yang menjaga di pintu gerbang rumah Myung. Myung berkata apakah dia sudah menjadi orang bebas. Woon menjelaskan kalau Hwon sudah meyakinkan para menteri untu tidak membatasi Myung lagi. Myung berterima kasih, tapi dengan nada sinis, dia masih marah pada Hwon.

Myung bersiap-siap akan pergi, dia ingin ke rumah sakit menemui Wol. Woon mengingatkan kalau Myung jangan melakukan itu, selain karena Wol adalah shaman, juga dikarenakan kalau Myung adalah serang kerabat raja. Myung tidak peduli semua itu, karena dia selalu dianggap sebagai pangeran yang mengganggu (dianggap sebagai orang yang mengancam tahta raja). Jadi Myung beranggapan semua tindakannya tidak perlu memikirkan kalau dia adalah seorang pangeran.

Myung berteriak pada seseorang karena kerjanya tridak bagus. Myung kesal keran sudah 4 hari dia belum bisa menemukan Wol. Myung pun mengatakan kalau dia tidak profesional. Orang itu jelas marah dan menendang Myung keluar.


Wol dibawa penjaga menuju rumah sakit, dan saat dia lewat orang-orang masih saja melemparinya. Wol dikirim ke rumah sakit untu membantu melayani orang sakit. Saat dia tiba di rumah sakit,dia melihat banyak orang miskin yang sedang sakit dan terluka tergelatak di tanah.

Wol dipaksa masuk ke tempat orang sakit. dia melihat Myung. Myung sedang membujuk seorang gadis untuk meluruskan punggungnya dan bertanya apakah dia bisa bernafas. Myung menebak apa ada sesuatu yang salah hingga bisa mengganggu kesehatan anak itu. Myung pun menyuruh ayah dari gadis itu untuk mengambil air garam dan jahe, untuk membuatnya memuntahkan sesuatu yang menghalangi di tenggorokannya. Myung meminta perawat untuk mempersiapkan semuanya, dan dia berkata pada gadis itu kalau rasa sakitnya sebentar lagi akan hilang. Myung melihat Wol dan meminta Wol untuk ikut membantunya. Myung menyuruh gadis itu, air yang sudah dia minta dari ayahnya. setelah gadis itu meminumnya, gadis itu memuntahkan sesuatu ke pakaian Myung. Ayah gadis itu lega, akhirnya anaknya ada harapan untuk sembuh.

Myung sedang makan saat Wol datang membawakan pakaian Myung yang sudah dibersihkan. Wol bertanya dimana Myung belajar tentang ilmu pengbatan. Myung menjawab kalau dia tidak pernah belajar tentang pengobatan secara khusus, dan apa yang dia lakukan tadi semua orang juga biisa melakukannya. Myung cerita kalau dia mendapat ilmu yang dia praktekkan tadi dari gurunya. Gurunya mengajarkan tentang pengobatan dasar. Wol yang tidak tau kalau yang dimaksud adalah ayahnyapun mengatakan kalau pasti gurunya Myung adalah orang yang baik, Myung pun terus memuji gurunya itu, tapi akhirnya Myung merasa sedih terus membicarakan ayahnya Yeon Woo.

Myung dan Wol jalan-jalan berdua.  Myung berkata kalau hari ini adalah hari yang sibuk, tapi dia senang bisa bertemu dengan Wol lagi. Myung juga berkata kalau dia khawatir, saat tau Wol hilang, sedang asik-asik mengobrol, para perawat datang mengahampiri mereka. Para perawat mengucapkan terima kasih atas bantuan Myun dalam merawat orang-orang sakit. dalam hati Wol berfikir, kalau Myun tidak pernah berubah, dimana pun dia berada, dia selalu ceria. dan tanpa mereka ketahui Woon melihat mereka dari jauh.

Woon melapor pada Hwon. Hwon bertanya apaakah Wol baik-baik saja, apakah badannya penuh luka? Woon menjawab kalau Wol baik-baik saja. tapi saat Hwon bertanya tentang Myung, Woon tidak menjawab. Hwon bisa menebak kalau Myung sekarang sedang bersama Wol, dia bisa tau, karena Woon tidak bisa berbohong padanya.

Saat Woon keluar dari tempat Hwon dan mencari Hong, dia melihat mata-mata menteri yang mendengarkan pembicaraan dia dan Hwon.

Para menteri bertanya-tanya kenapa Hwon mau bertemu dengan Hong. Mereka menebak-nebak kalau Hwon berusaha mencari kebenaran dari kejadian 8 tahun yang silam. Dae Hyeong pun menyarankan untuk terus memata-matai Hong. 

Hong melapor pada Hwon, dia berkata kalau sulis baginya untuk menemuka rang-orang yang terkait dalam kejadian itu, karena sudah terjadi 8 tahun yang lalu. Hong bertanya apakah Hwon punya petunjuk atau kira-kira ada seseorang yang bisa ditanya. Hwon berfikir, dulu yang selalu bersama Yeon Woo muda  saat sakit adalah dayang kepala di bangunan bulan perak. Hong pun berjanji akan mencarinya dan bertanya padanya.

Seol mendatangi dayang ketua yang selalu bersama Yeon Woo muda saat sebelum dan sesudah sakit. atas perintah Wol juga Seol bertanya apakah ada yang dia tahu tentang malam itu dan apa yang dayang itu tau.

Dayang itu bercerita kalau Yeon Woo adalah gadis yang cantik dan pintar. Saat malam Yeon Woo meninggalkan istana, mereka melihat Yeon Woo dan Hwon sama-sama menangis dan saling melihat. Seol bertanya apakah ada sesuatu yang aneh saat itu. Pada makanannya atau ada seseorang yang mengunjunginya. Dayang itu mengingat ingat kembali, dan dia berkata kalau malam itu, Putri Min Hwa datang ke tempat Yeon Woo, tapi dia tidak masuk kedalam untuk melihat Yeon Woo, dia hanya bertanya bagaimana kesehatan Yeon Woo.

Hong bertanya ke seseorang dimana rumah dayang yang ditempatkan di papiliun bulan perak, papiliun milik Yeon Woo. Saat itu dia melihat Seol lewat.

Ketika Hong masuk ke rumah dayang tersebut, ada rang bertopeng menunggunya, mereka lalu berkelahi. dan saat Hong akan menemui dayang itu, ternyata dayang itu sudah tewas di tebas lehernya.

Hong melaporkan semuanya pada Hwon. Hwon marah, kenapa orang yang tidak bersalah jadi korban. Hwon pun sadar kalau dia sudah menempatkan Hong dalam bahaya, dan Hwon berkata kalau Hong mau berhenti tidak apa-apa. tapi karena kesetiannya pada raja, Hong akan meneruskannya walau itu berbahaya. Hwon berterima kasih atas kesetiaannya Hong. Hwon pun berkata kalau ada orang yang menghalang-halangi usahanya untuk mengungkapkan kebenaran.

Hwon keluar untuk menemui Dae Hyeong. Hwon bertanya apakah dia menemuka apa yang Hwon cari. Dae Hyeong berkata kalau dia menemukan buku. Hwon bertanya buku tentang apa itu. Dae Hyeong pun mengatakan tentang sesuatu. Akhirnya Hwon langsung bertanya, apakah dae Hyeong menghalanginya untuk mencari kebenaran. Dae Hyeong menjawab, kalau Hwon nantinya akan menyesal saat tau tentang kebenarannya. Tapi Hwon memberi tahu kalau Dae Hyeong terus melakukan itu, dia akan dalam bahaya.

Seol pergi menemui Wol, dan bertanya apa dia ingat tentang Putri Min Hwa. Tiba-tiba beberapa perawat datang dan menyuruh Wol mengambil obat, tapi Wol tidak mau, karena dia mau Seol mengajaknya pergi kesuatu tempat.

Wol pergi ke makam ayahnya, diapun bersujud di depan makam ayahnya. Wol teringata semua kata-kata ayahnya yang mengatakan kalau Wol adalah orang terpintar dari profesr manapun didunia ini. Wol terus memanggil ayahnya dan menangis.

Yeom dan Min Hwa bersama ibunya pergi ke makam ayahnya. Walaupun lelah, Min Hwa tetap bersikeras ikut, Yeom juga berterima kasih karena Min Hwa selalu membuat orang-orang disekitarnya ceria saat bersamanya. Yeom pun meraih tangan Min Hwa untuk membantunya. Min Hwa pun berkata, kalau dia belum bisa membuat ibunya Yeom ceria karena ibunya Yeom selalu sedih, apalagi saat mereka pulang dari tabib kemarin.

Ibunya Yeom menangis di kuburan suaminya. Dia berkata kenapa suaminya harus bunuh diri. Diapun bercerita kalau Yeom sudah menikah dengan putri, dan dia cerita juga kalau kemarin dia melihat seorang gadis yang mirip dengan Yeon Woo, tapi dia dilempari orang dengan batu. Ibunya bertanya pada suaminya, apakah dia Yeon Woo putrinya, atau Yeon Woo sekarang sedang bersama ayahnya disurga. mendengar semua itu Yeom dan Min Hwa menangis.

Wol dan Seol yang bersembunyi, juga menangis dengan kata-kata ibunya. Wol dan Seol pun pergi, tapi Wol terus menangis, dia menyalahkan dirinya, karena dia sudah membuat ayahnya meninggal. Waktu itu Wol masih terlalu muda, dia beranggapan kalau dia mati, dia bisa menyelamatkan semua orang, seharusnya dulu dia meminta untuk disembuhkan. Seol berkata, yang penting Wol sekarang masih hidup. Tapi Wol pun langsung berfikir kalau kematiannya ada konspirasinya, karena kanapa Seol disuruh untuk menutupi semuanya dari keluarganya, dan semua itu dilakukan agar Wol dan keluarganya tidak berada dalam bahaya. Wol pun berkata, dia akan terus mengaku hilang ingatan sampai semuanya terungkap.

Bo Kyung bertemu dengan bebarapa shaman muda. dia bertanya kenapa mereka berada disni bukan di balai samawi, mereka pun menjelaskan kalau mereka dari papiliun bulan perak dan habis menempel jimat disana, itu karena dari papiliun itu sering terdengar suara menangis. Bo Kyung pu melihat seorang gadis yang dia kira sebagai jimat manusia, Bo Kyung bingung, kenapa dia ada di istana bukannya dia seharusnya ada di rumah sakit. gadis itu pun berkata kalau dia bukan jimat manusia, karena jimat manusia sekarang sudah berada di rumah sakit. Bo Kyung terkejut. (sepertinya dia salah orang)

Bo Kyung pergi ke kamarnya dan menyuruh dayangnya untuk mengirim seseorang ke rumah sakit dan membawa shaman yang bernama Wol kehadapannya. dan dia juga berpesan jangan sampai ada orang yang tau.

Wol kembali dan mendapati Myung sedang bermain dengan anak-anak di rumah sakit. Myung ingin mengajak Wol bermain, Myung pun melempar tongkat pada Wol, dan Wol menangkapnya. Myung berkata kalau Wol sekarang tertangkap dan dia sekarang adalah musuh. tapi Wol sedang tidak ingin bermain, dan ia pun hendak pergi. tapi Myung menyuruh anak-anak mengajak Wol bermain.

Mereka bermain bisbol tanpa bola, dan diganti dengan tongkat. Myung berkata kalau Wol tidak bisa mengukur dengan benar, dan mereka terus bermain.

Myung hampir memukul dahi Wol dengan tongkat. Wol mencoba mengambil tongkat ditangan Myung, tapi tidak bisa.

Merekapun jadi rebutan tongkat kayak anak kecil. dan tanpa sengaja Myung melihat keberadaan Hwon dan Woon yang melihat dia dan Wol. Supaya Wol tidak melihat ke arah Hwon, Myung langsung memeluk Wol. Wol pun bingun, kenapa Myung melakukan itu. Myung hanya menatap tajam ke arah Hwon. Hwon pun akhirnya pergi meninggalkan mereka.

Myung berbohong pada Wol, dia berkata kalau dia melakukan itu, karena dia kira Wol akan terjatuh. dan Myung juga bilang kalau dia melakukan itu tidak ada niat lain.

Hwon pergi dan tidak mengatakan sepatah katapun. saat Woon memanggilnyapun Hwon tidak menanggapinya.

Anak- anak berpamitan dan pergi meninggalkan Wol dan Myung. Myung pun berkata apakah Wol sekarang sudah baikan, karena sebelumnya dia melihat wajah Wol sedih. Wol pun bertanya apakah ini maskud Myung mengajaknya bermain. Myung pun menjelaskan kalau kita sedang punya masalah, dengan bermain bersama anak-anak akan bisa membuat kita lupa. Wol pun berterima kasih pada Myung karena sudah membuat hatinya lebih ringan. melihat Wol tersenyum, Myung berkata dalam hati, labih baik Wol tetap menjadi shaman agar dia bisa berada disisinya dan melihat dia tersenyum. Myung pun mengambil sebuah batu dan membersihkannya, dia memberikan pada Wol sebagai hadiah. Tiba-tiba, ada perawat datang dan bertanya pada Wol kenapa dia pulang terlambat dan tidak membawa obat. Wol pun berkata kalau dia akan segera mengambilnya, sebelum pergi Wl berterima kasih pada Myung dan berkata dia akan pergi.

Nok Young akhirnya kembali ke istana, saat dia tiba di balai samawi, salah satu shaman berkata kalau Nok Young diminta untuk menemui raja, Nok Young pun berkata dia akan menemui raja setelah dia menyelesaikan urusannya. Jansil dan Seol pun pulang, jansil mengometari penampilan baru Seol. Nok Young pun terkejut melihat penampilan baru Seol.

Saat Wol sedang sendiri, dia pun berkata dalam hati, dia berjanji pada ayahnya untuk mencari tau semuanya, dan jika dia sudah mengetahui semuanya, dia akan mengubur semua kesedihannya dengan segera dan ia meminta untuk ayahnya menjaganya. 

Wol pun meletakkan batu pemberian Myung. dan tiba-tiba ada seseorang yang mencari Wol dan mengatakan kalau ratu ingin bertemu.

Saat berjalan pulang, Myung terus terpikir tentang Wol, dia menemukan hal-hal yang sama antara Wol dan Yeon Woo, dia teringat saat di memberikan Yeon Woo muda sebuah batu, apa yang Wol dan Yeon Woo muda katakan sama, dan juga saat Myung menjentikan tangan ke dahi Wol dan Wol pun bereaksi yang sama seperti Yeon Woo muda, Myung pun berfikir sepertinya dia tahu siapa Wol sebenarnya. 

Tiba-tiba Hwon memanggil Myung, "kakak". Myung melihat Hwon sedang menunggunya.

Myung mengajak Hwon masuk, dan menuangkan minum untuk Hwon. Hwon langsung saja mengataka apa yang ingin dia sampaikan. Dia bertanya, kenapa Myung bisa terang-terangan melakukan ini, sering datang ke rumah sakit. Myung dengan entengnya bilang kalau dia tidak sering datang, dia hanya datang setiap hari. Myung terang-terangan bilang kalau dia tidak bisa membiarkan gadis yang dia sukai dalam bahaya, dia juga menegaskan kalau dia siap membuang gelar pangeran kapan saja. Hwon berkata apa Myung lupa dengan perintahnya untuk tidak mendekati Wol lagi. 

Bo Kyung gugup saat menunggu kedatangan Wol, sampai-sampai dia mengigiti kukunya. AkhirnyaWol tiba, sebelum Wol masuk, dayang memberitahunya untuk tunduk pada ratu,  Wol pun bersujud didepan ratu, dan mendongak, saat melihat wajah Wol, Bo Kyung terkejut dan seperti tidak percaya dengan apa yang dia lihat.



Source: cadence