Anda mungkin saat ini sedang berkencan dengan pria yang sangat tampan atau wanita yang sangat cantik. Anda berdua merasa memiliki ketertarikan. Apa yang Anda lakukan setelahnya? Sekarang bukanlah waktu untuk memutuskan! Terlalu sulit untuk berpikir ketika nafsu cinta sudah menghinggapi hati Anda. Anda perlu memperhatikan sejumlah hal ini dulu sebelum memutuskan untuk melakukan kembali atau memulai kencan dengan si dia.
1) Janganlah menjadi pasangan yang tidak seimbang.
Rasul Paulus dalam tulisannya kepada Jemaat di Korintus mengingatkan agar mereka yang masih single mencari pasangan yang seimbang (dalam hal ini adalah seiman) karena menurut Paulus, tidak mungkin orang yang percaya Tuhan Yesus dapat bersatu dengan yang tidak percaya dengan Tuhan Yesus (II Kor. 6:14).
Jika anda berpacaran dengan seseorang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Kristus, Anda sedang bermain dengan api. Jika Anda jatuh cinta, apa yang akan Anda lakukan? Jangan biarkan kemajuan hubungan ke titik fisik dan kemudian berharap Anda dapat memotongnya kemudian.
2) Pakailah perlengkapan senjata Allah setiap hari.
Anda membutuhkan semua bantuan yang bisa Anda dapatkan di dunia sekarang ini. Apakah Anda menghabiskan waktu bersama Allah? Apakah Anda bergantung pada-Nya untuk memenuhi kebutuhan cinta dan keamanan Anda? Anda dapat menahan godaan jika Anda meletakkan seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:10-20).
3) Tempatkan ketaatan di atas gairah.
Tidak semua yang Anda anggap baik adalah benar. Ketika perasaan sayang dan cinta telah merasuki diri Anda maka Roh Kudus yang di dalam hati Anda tidak Anda dengarkan. Oleh karenanya, berkomitmenlah untuk taat kepada Kristus. Tempatkan Dia sebagai pemegang atas hidup Anda.
4) Ekspresi fisik harus sesuai dengan hubungan yang sedang Anda jalani.
Sentuhan fisik / keintiman harus sesuai dengan komitmen yang Anda ambil berdua. Ini haruslah dalam konteks hubungan yang berarti, tidak dikurangi untuk kepuasan kebutuhan pribadi.
5) Buatlah Batasan-batasan yang disepakati bersama.
Kedua pasangan harus mengambil tanggung jawab untuk menetapkan batas. Menjaga batas-batas dalam berkencan mencerminkan kedewasaan.
6) Periksa motif pribadi Anda.
Apa motivasi Anda - kekuasaan dan kontrol, ego memuaskan Anda sendiri, memenuhi kebutuhan egois, atau kasih sayang yang tulus?
7) Apakah lebih banyak hal-hal fisik dan terlalu sedikit bagi lainnya?
Jika dimensi sosial emosional, dan spiritual Anda berdua kurang maka Anda berada di luar keseimbangan. Jika Anda tidak dapat mengontrol diri Anda tetapi memiliki hubungan fisik yang dominan maka pikirkan kembali hubungan yang sedang Anda bangun.
8) Lebih baik sedikit.
Jika satu orang merasa tidak nyaman dengan semua jenis ekspresi fisik, maka jangan melakukannya. Anda harus menghargai dan menghormati satu sama lain. Jangan melakukan sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman.
9) Dipandulah oleh kasih, bukan nafsu.
Kasih adalah buah Roh. Darinya datang kontrol diri. Beroperasilah dalam kasih, bukan nafsu.
10) Biarkan Roh Kudus mengarahkan dan menuntun Anda.
Jika Anda merasa bersalah atas perilaku tertentu, berhenti melakukan itu.
Catatan Khusus: Jika Anda seorang remaja, Anda harus menghormati orang tua Anda dan dengar-dengarlah akan nasihat mereka (Efesus 6:2-3). Anda harus tunduk pada otoritas orangtua. Janganlah berperilaku aktif secara seksual hanya karena Anda mempunyai kebebasan untuk melakukannya.
1) Janganlah menjadi pasangan yang tidak seimbang.
Rasul Paulus dalam tulisannya kepada Jemaat di Korintus mengingatkan agar mereka yang masih single mencari pasangan yang seimbang (dalam hal ini adalah seiman) karena menurut Paulus, tidak mungkin orang yang percaya Tuhan Yesus dapat bersatu dengan yang tidak percaya dengan Tuhan Yesus (II Kor. 6:14).
Jika anda berpacaran dengan seseorang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Kristus, Anda sedang bermain dengan api. Jika Anda jatuh cinta, apa yang akan Anda lakukan? Jangan biarkan kemajuan hubungan ke titik fisik dan kemudian berharap Anda dapat memotongnya kemudian.
2) Pakailah perlengkapan senjata Allah setiap hari.
Anda membutuhkan semua bantuan yang bisa Anda dapatkan di dunia sekarang ini. Apakah Anda menghabiskan waktu bersama Allah? Apakah Anda bergantung pada-Nya untuk memenuhi kebutuhan cinta dan keamanan Anda? Anda dapat menahan godaan jika Anda meletakkan seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:10-20).
3) Tempatkan ketaatan di atas gairah.
Tidak semua yang Anda anggap baik adalah benar. Ketika perasaan sayang dan cinta telah merasuki diri Anda maka Roh Kudus yang di dalam hati Anda tidak Anda dengarkan. Oleh karenanya, berkomitmenlah untuk taat kepada Kristus. Tempatkan Dia sebagai pemegang atas hidup Anda.
4) Ekspresi fisik harus sesuai dengan hubungan yang sedang Anda jalani.
Sentuhan fisik / keintiman harus sesuai dengan komitmen yang Anda ambil berdua. Ini haruslah dalam konteks hubungan yang berarti, tidak dikurangi untuk kepuasan kebutuhan pribadi.
5) Buatlah Batasan-batasan yang disepakati bersama.
Kedua pasangan harus mengambil tanggung jawab untuk menetapkan batas. Menjaga batas-batas dalam berkencan mencerminkan kedewasaan.
6) Periksa motif pribadi Anda.
Apa motivasi Anda - kekuasaan dan kontrol, ego memuaskan Anda sendiri, memenuhi kebutuhan egois, atau kasih sayang yang tulus?
7) Apakah lebih banyak hal-hal fisik dan terlalu sedikit bagi lainnya?
Jika dimensi sosial emosional, dan spiritual Anda berdua kurang maka Anda berada di luar keseimbangan. Jika Anda tidak dapat mengontrol diri Anda tetapi memiliki hubungan fisik yang dominan maka pikirkan kembali hubungan yang sedang Anda bangun.
8) Lebih baik sedikit.
Jika satu orang merasa tidak nyaman dengan semua jenis ekspresi fisik, maka jangan melakukannya. Anda harus menghargai dan menghormati satu sama lain. Jangan melakukan sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman.
9) Dipandulah oleh kasih, bukan nafsu.
Kasih adalah buah Roh. Darinya datang kontrol diri. Beroperasilah dalam kasih, bukan nafsu.
10) Biarkan Roh Kudus mengarahkan dan menuntun Anda.
Jika Anda merasa bersalah atas perilaku tertentu, berhenti melakukan itu.
Catatan Khusus: Jika Anda seorang remaja, Anda harus menghormati orang tua Anda dan dengar-dengarlah akan nasihat mereka (Efesus 6:2-3). Anda harus tunduk pada otoritas orangtua. Janganlah berperilaku aktif secara seksual hanya karena Anda mempunyai kebebasan untuk melakukannya.