Internet semakin akrab dengan dunia anak. Namun awas, banyak konten tak layak yang beredar. Mulai dari pornografi, perjudian, kekerasan, obat-obat terlarang, dan lainnya.
Berikut 9 kiat yang bisa digunakan sebagai tameng untuk mengamankan anak-anak dari konten negatif di internet, menurut perusahaan keamanan Eset, Kamis (25/8/2011).
1. Buatlah akun dan username tersendiri untuk anak: Anak-anak harus punya akun sendiri di PC, dan memiliki username sendiri. Inilah satu-satunya cara yang efisien untuk mengawasi aktifitas apa saja yang dilakukannya di internet dan orangtua lah yang menjadi sistem administratornya.
2. Update: Software antivirus dan parental control harus tetap update.
3. Awasi situs-situs yang dikunjungi anak lewat browsing record: Jika ditemukan record yang terhapus, bisa menjadi pertanda awal jika ada yang dirahasiakan. Diskusikanlah dengan anak Anda tentang hal itu.
4. Awasi webcam pada komputer: Pastikan kamera webcam tidak terkoneksi dengan internet jika kamera tidak sedang digunakan.
5. Periksalah konfigurasi akun jejaring sosial anak: Wall Facebook adalah tempat untuk berbagi di ranah publik, sama sekali tidak ada batasan, sehingga potensial memunculkan risiko bagi keamanan anak-anak.
6. Jangan mengirimkan informasi rahasia lewat internet: Informasi yang bersifat rahasia dan pribadi tidak pernah dimintakan lewat e-mail atau chat. Demikian pula Bank, tidak pernah meminta data rekening dan nomor PIN. Hal ini sangat penting dan oleh sebab itu perlu ditanamkan kepada anak-anak.
7. Jangan membalas pesan-pesan yang bernada melecehkan: Pada situasi dimana anak mendapatkan pesan yang bernada melecehkan di internet, sampaikan kepadanya untuk tidak perlu membalas.
Karena umumnya respon reaktif seperti itulah yang diinginkan oleh pengirim. Jika kiriman pesan tersebut berulang kembali, laporkan pada pihak berwajib. Hal tersebut harus dipahami oleh orangtua.
8. Tidak semua yang ada di internet itu benar: Anak-anak harus diberitahu bahwa tidak seluruhnya dari informasi yang ada di internet berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Belakangan ini, mudah sekali mendapatkan segala hal dari internet. Itu sebabnya disarankan kepada user untuk ekstra hati-hati ketika memperoleh informasi dari internet.
9. Bukalah jalur komunikasi: Berkomunikasi secara terbuka dengan anak sangat penting untuk membahas tentang keamanan mereka. Sekaligus merupakan cara terbaik untuk mendorong anak-anak agar bersedia berbagi tentang apa yang ditakutkan, apa yang menarik bagi mereka daripada serangkaian peraturan yang menekan, dan hukuman.
"Kemudahan mendapatkan informasi di internet harus selalu diikuti dengan keamanan, terlebih untuk anak-anak karena internet menyediakan seluruh informasi yang baik dan buruk," kata Yudhi Kukuh dari PT Prosperita – Eset Indonesia.
"Menggunakan program pengamanan pada perangkat komputer yang digunakan untuk berinternet akan sangat membantu, namun yang terpenting adalah pendekatan orangtua ke anak," pungkasnya, source
Berikut 9 kiat yang bisa digunakan sebagai tameng untuk mengamankan anak-anak dari konten negatif di internet, menurut perusahaan keamanan Eset, Kamis (25/8/2011).
1. Buatlah akun dan username tersendiri untuk anak: Anak-anak harus punya akun sendiri di PC, dan memiliki username sendiri. Inilah satu-satunya cara yang efisien untuk mengawasi aktifitas apa saja yang dilakukannya di internet dan orangtua lah yang menjadi sistem administratornya.
2. Update: Software antivirus dan parental control harus tetap update.
3. Awasi situs-situs yang dikunjungi anak lewat browsing record: Jika ditemukan record yang terhapus, bisa menjadi pertanda awal jika ada yang dirahasiakan. Diskusikanlah dengan anak Anda tentang hal itu.
4. Awasi webcam pada komputer: Pastikan kamera webcam tidak terkoneksi dengan internet jika kamera tidak sedang digunakan.
5. Periksalah konfigurasi akun jejaring sosial anak: Wall Facebook adalah tempat untuk berbagi di ranah publik, sama sekali tidak ada batasan, sehingga potensial memunculkan risiko bagi keamanan anak-anak.
6. Jangan mengirimkan informasi rahasia lewat internet: Informasi yang bersifat rahasia dan pribadi tidak pernah dimintakan lewat e-mail atau chat. Demikian pula Bank, tidak pernah meminta data rekening dan nomor PIN. Hal ini sangat penting dan oleh sebab itu perlu ditanamkan kepada anak-anak.
7. Jangan membalas pesan-pesan yang bernada melecehkan: Pada situasi dimana anak mendapatkan pesan yang bernada melecehkan di internet, sampaikan kepadanya untuk tidak perlu membalas.
Karena umumnya respon reaktif seperti itulah yang diinginkan oleh pengirim. Jika kiriman pesan tersebut berulang kembali, laporkan pada pihak berwajib. Hal tersebut harus dipahami oleh orangtua.
8. Tidak semua yang ada di internet itu benar: Anak-anak harus diberitahu bahwa tidak seluruhnya dari informasi yang ada di internet berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Belakangan ini, mudah sekali mendapatkan segala hal dari internet. Itu sebabnya disarankan kepada user untuk ekstra hati-hati ketika memperoleh informasi dari internet.
9. Bukalah jalur komunikasi: Berkomunikasi secara terbuka dengan anak sangat penting untuk membahas tentang keamanan mereka. Sekaligus merupakan cara terbaik untuk mendorong anak-anak agar bersedia berbagi tentang apa yang ditakutkan, apa yang menarik bagi mereka daripada serangkaian peraturan yang menekan, dan hukuman.
"Kemudahan mendapatkan informasi di internet harus selalu diikuti dengan keamanan, terlebih untuk anak-anak karena internet menyediakan seluruh informasi yang baik dan buruk," kata Yudhi Kukuh dari PT Prosperita – Eset Indonesia.
"Menggunakan program pengamanan pada perangkat komputer yang digunakan untuk berinternet akan sangat membantu, namun yang terpenting adalah pendekatan orangtua ke anak," pungkasnya, source
No comments:
Post a Comment