Salah satu cara meningkatkan intelegensi fisik adalah dengan melakukan suatu kegiatan fisik yang sulit anda pelajari sebelumnya – misalnya mencari tahu data-data mana saja yang diolah dengan menggunakan software pemasaran yang baru atau cara yang tepat untuk memasang gulungan kertas.
Pertama, kencangkan otot-otot tubuh anda sampai semuanya terasa keras, khususnya otot-otot yang paling sering anda pergunakan. Pertahankan kondisi tersebut selama kurang lebih lima menit sambil melaksanakan tuga-tugas di atas. Lalu berhenti. Anda mungkin memperhatikan bahwa gerakan anda agak kaku, dan tidak terkoordinasi, dan sama sekali tidak lebih baik, atau bahkan lebih buruk, dari yang pernah anda lakukan sebelumnya serta merasa lelah dan otot-otot anda sakit.
Mungkin anda juga merasa gelisah atau bahkan khawatir tentang pengalaman belajar seperti ini saat anda mengalaminya untuk yang pertama kali, dan juga merasa kaku. Karena beberapa alasan tertentu, kebanyakan orang cenderung salah memahami bahwa saat melakukan aktivitas fisik mereka harus mengencangkan semua otot untuk bisa memperoleh tenaga maksimal.
Tapi kenyataannya, bila anda melakukannya, otot-otot tubuh anda akan saling “bertabrakan” satu sama lain. Otot-otot yang kaku tidak hanya menghambat pergerakan tapi juga keselarasan. Dan biasanya anda tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik bila berada dalam kondisi seperti ini. (Otot-otot yang kaku juga mendorong munculnya berbagai hormon negatif, termasuk coristol yang menggangu proses pembelajaran dengan menghambat sistem ingatan jangka pendek dan jangka panjang.)
Ulangi sekali lagi. Tapi kali ini ambil nafas dalam-dalam dan usahakan untuk santai sepenuhnya. Jangan terlalu berkonsentrasi untuk belajar atau mengencangkan otot-otot tubuh, anda cukup “bermain-main” dengan tugas yang anda hadapi. Jika anda belajar menggunkan keyboard baru, misalnya, jangan berusaha terlalu keras untuk selalu “tepat” – cukup “bermain-main saja.
Mainkan tuts-tuts keyboard sesuka anda. Mulailah dengan membuat sebuah ritme seperti piano, atau juga anda memencetnya dengan cara-cara yang menyenangkan, seperti yang dilakukan Chico Marx. Atau anda bisa membuat lagu konyol dengan ritme sederhana, sambil menggoyang-goyangkan kepala setiap kali anda memencet tuts yang berbeda. Misalnya, “Biaya unit terletak di bagian kiri atas – Oh! Dan harga untuk konsumen di bagian bawah – Oh!” (Sambil menekan tuts setiap kali anda mengatakan “oh”).
Setelah anda “bermain-main” dengan tugas yang anda hadapi, berhenti. Ingat kembali apa yang telah anda lakukan, dan apa yang anda rasakan. Mungkin tangan anda masih terasa kaku, tapi anda merasa jauh lebih santai dan bersemangat dibandingkan sebelumnya. Dan mungkin yang aneh, dari “bermain-main” tersebut, anda melakukan lebih sedikit kesalahan dibandingkan sebelumnya.
Sekarang, sambil tetap santai, kembali pada tugas tersebut. Anda mungkin terkejut saat mendapati bahwa apa yang anda lakukan sudah jauh lebih baik. Ingat, bersantai dan bermain-main meningkatkan kemungkinan anda dalam mengingat apa yang anda pelajari serta memberikan kesempatan pada otot-otot tubuh untuk melakukan yang terbaik.
Pertama, kencangkan otot-otot tubuh anda sampai semuanya terasa keras, khususnya otot-otot yang paling sering anda pergunakan. Pertahankan kondisi tersebut selama kurang lebih lima menit sambil melaksanakan tuga-tugas di atas. Lalu berhenti. Anda mungkin memperhatikan bahwa gerakan anda agak kaku, dan tidak terkoordinasi, dan sama sekali tidak lebih baik, atau bahkan lebih buruk, dari yang pernah anda lakukan sebelumnya serta merasa lelah dan otot-otot anda sakit.
Mungkin anda juga merasa gelisah atau bahkan khawatir tentang pengalaman belajar seperti ini saat anda mengalaminya untuk yang pertama kali, dan juga merasa kaku. Karena beberapa alasan tertentu, kebanyakan orang cenderung salah memahami bahwa saat melakukan aktivitas fisik mereka harus mengencangkan semua otot untuk bisa memperoleh tenaga maksimal.
Tapi kenyataannya, bila anda melakukannya, otot-otot tubuh anda akan saling “bertabrakan” satu sama lain. Otot-otot yang kaku tidak hanya menghambat pergerakan tapi juga keselarasan. Dan biasanya anda tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik bila berada dalam kondisi seperti ini. (Otot-otot yang kaku juga mendorong munculnya berbagai hormon negatif, termasuk coristol yang menggangu proses pembelajaran dengan menghambat sistem ingatan jangka pendek dan jangka panjang.)
Ulangi sekali lagi. Tapi kali ini ambil nafas dalam-dalam dan usahakan untuk santai sepenuhnya. Jangan terlalu berkonsentrasi untuk belajar atau mengencangkan otot-otot tubuh, anda cukup “bermain-main” dengan tugas yang anda hadapi. Jika anda belajar menggunkan keyboard baru, misalnya, jangan berusaha terlalu keras untuk selalu “tepat” – cukup “bermain-main saja.
Mainkan tuts-tuts keyboard sesuka anda. Mulailah dengan membuat sebuah ritme seperti piano, atau juga anda memencetnya dengan cara-cara yang menyenangkan, seperti yang dilakukan Chico Marx. Atau anda bisa membuat lagu konyol dengan ritme sederhana, sambil menggoyang-goyangkan kepala setiap kali anda memencet tuts yang berbeda. Misalnya, “Biaya unit terletak di bagian kiri atas – Oh! Dan harga untuk konsumen di bagian bawah – Oh!” (Sambil menekan tuts setiap kali anda mengatakan “oh”).
Setelah anda “bermain-main” dengan tugas yang anda hadapi, berhenti. Ingat kembali apa yang telah anda lakukan, dan apa yang anda rasakan. Mungkin tangan anda masih terasa kaku, tapi anda merasa jauh lebih santai dan bersemangat dibandingkan sebelumnya. Dan mungkin yang aneh, dari “bermain-main” tersebut, anda melakukan lebih sedikit kesalahan dibandingkan sebelumnya.
Sekarang, sambil tetap santai, kembali pada tugas tersebut. Anda mungkin terkejut saat mendapati bahwa apa yang anda lakukan sudah jauh lebih baik. Ingat, bersantai dan bermain-main meningkatkan kemungkinan anda dalam mengingat apa yang anda pelajari serta memberikan kesempatan pada otot-otot tubuh untuk melakukan yang terbaik.
No comments:
Post a Comment