Fitnes merupakan aktivitas yang membantu kita menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Tapi jika dilakukan secara berlebihan dan sampai pada tahap kecanduan, akan menimbulkan berbagai dampak buruk bagi tubuh.
Apa yang menyebabkan seseorang kecanduan fitnes? Biasanya karena ia ingin terlihat menarik dengan badan yang 'berbentuk'. Imej tubuh para selebriti dan model di televisi juga jadi salah satu faktor penyebab kecanduan ini. Sehingga mereka rela olahraga berjam-jam untuk dapatkan bentuk tubuh seperti mereka.
"Yang tidak dimengerti orang-orang ini adalah, tidak selamanya para selebriti memiliki tubuh super langsing atau perut rata dan berotot. Mereka menaikkan atau menurunkan berat badan karena tuntutan peran dalam film. Setelah itu, biasanya akan kembali ke tubuh normal mereka. Hal ini tentu saja bukan kebiasaan yang baik untuk ditiru," ujar Karthik N, seorang instruktur fitnes, seperti dikutip dari Times of India.
Dijelaskan Karthik lagi, Sebaiknya olahraga tidak menyebabkan badan terasa letih, mempengaruhi jam tidur dan meningkatkan detak jantung. Jika terasa tanda-tanda ini, berarti Anda sudah melakukan olahraga di luar kemampuan fisik.
"Jika ada peningkatan temperatur tubuh atau mengalami demam setelah berolahraga, maka sudah saatnya Anda berhenti sejenak dan istirahat. Latihan secara berlebihan tidak hanya mempengaruhi kualitas tidur, tapi juga kebiasaan makan Anda," jelas konsultan fitnes John C Rajah.
Jadi, bagaimana sebaiknya latihan fitnes dilakukan? Menurut Karthik, lakukanlah sesuai kemampuan. Jangan memaksakan diri jika Anda hanya mampu melakukan push up sepuluh kali dalam sehari. Olahraga yang melebihi kapasitas akan membuat otot-otot dan jaringan fisik menjadi lemah. Risikonya adalah menjadi lelah, patah tulang, bahkan perubahan perilaku.
Sebelum memulai berolahraga, periksalah catatan medis Anda dan diskusikan dengan pelatih kebugaran. Apakah latihan yang Anda lakukan sudah sesuai? Bagaimana dampaknya bagi tubuh? Serta nutrisi apa saja yang baik dikonsumsi sebelum dan setelah olahraga?
"Ada 3 prosedur latihan yang ideal; aktivitas kardiovaskular untuk menguatkan jantung dan paru-paru, pembentukan otot dan latihan fleksibilitas untuk menjaga tubuh tetap bugar dan lincah. Dan satu yang paling penting, makan dengan baik dan teratur," ungkap Karthik.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah termasuk orang yang rutin fitnes? Bagaimana kegiatan Anda selama megikutinya, normal atau berlebihan? Simak tanda-tandanya di bawah ini, dan pastikan Anda bukan salah satu di antara orang-orang yang kecanduan fitnes.
- Berolahraga sendirian, terisolasi dari orang lain.
- Mengikuti pola latihan yang kaku.
- Olahraga lebih dari 2 jam setiap harinya, tanpa istirahat.
- Terlalu fokus pada penurunan berat badan dan pembakaran kalori.
- Memaksakan latihan di saat badan tidak fit atau cedera.
- Berolahraga di titik yang sedang sakit atau nyeri.
- Bolos kerja, kuliah atau kegiatan sosial lainnya demi berolahraga.
Apa yang menyebabkan seseorang kecanduan fitnes? Biasanya karena ia ingin terlihat menarik dengan badan yang 'berbentuk'. Imej tubuh para selebriti dan model di televisi juga jadi salah satu faktor penyebab kecanduan ini. Sehingga mereka rela olahraga berjam-jam untuk dapatkan bentuk tubuh seperti mereka.
"Yang tidak dimengerti orang-orang ini adalah, tidak selamanya para selebriti memiliki tubuh super langsing atau perut rata dan berotot. Mereka menaikkan atau menurunkan berat badan karena tuntutan peran dalam film. Setelah itu, biasanya akan kembali ke tubuh normal mereka. Hal ini tentu saja bukan kebiasaan yang baik untuk ditiru," ujar Karthik N, seorang instruktur fitnes, seperti dikutip dari Times of India.
Dijelaskan Karthik lagi, Sebaiknya olahraga tidak menyebabkan badan terasa letih, mempengaruhi jam tidur dan meningkatkan detak jantung. Jika terasa tanda-tanda ini, berarti Anda sudah melakukan olahraga di luar kemampuan fisik.
"Jika ada peningkatan temperatur tubuh atau mengalami demam setelah berolahraga, maka sudah saatnya Anda berhenti sejenak dan istirahat. Latihan secara berlebihan tidak hanya mempengaruhi kualitas tidur, tapi juga kebiasaan makan Anda," jelas konsultan fitnes John C Rajah.
Jadi, bagaimana sebaiknya latihan fitnes dilakukan? Menurut Karthik, lakukanlah sesuai kemampuan. Jangan memaksakan diri jika Anda hanya mampu melakukan push up sepuluh kali dalam sehari. Olahraga yang melebihi kapasitas akan membuat otot-otot dan jaringan fisik menjadi lemah. Risikonya adalah menjadi lelah, patah tulang, bahkan perubahan perilaku.
Sebelum memulai berolahraga, periksalah catatan medis Anda dan diskusikan dengan pelatih kebugaran. Apakah latihan yang Anda lakukan sudah sesuai? Bagaimana dampaknya bagi tubuh? Serta nutrisi apa saja yang baik dikonsumsi sebelum dan setelah olahraga?
"Ada 3 prosedur latihan yang ideal; aktivitas kardiovaskular untuk menguatkan jantung dan paru-paru, pembentukan otot dan latihan fleksibilitas untuk menjaga tubuh tetap bugar dan lincah. Dan satu yang paling penting, makan dengan baik dan teratur," ungkap Karthik.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah termasuk orang yang rutin fitnes? Bagaimana kegiatan Anda selama megikutinya, normal atau berlebihan? Simak tanda-tandanya di bawah ini, dan pastikan Anda bukan salah satu di antara orang-orang yang kecanduan fitnes.
- Berolahraga sendirian, terisolasi dari orang lain.
- Mengikuti pola latihan yang kaku.
- Olahraga lebih dari 2 jam setiap harinya, tanpa istirahat.
- Terlalu fokus pada penurunan berat badan dan pembakaran kalori.
- Memaksakan latihan di saat badan tidak fit atau cedera.
- Berolahraga di titik yang sedang sakit atau nyeri.
- Bolos kerja, kuliah atau kegiatan sosial lainnya demi berolahraga.
No comments:
Post a Comment